Mengubah Ide Bisnis Menjadi Nyata, Cerita Sukses Loby Mahasiswa Semester 3 Peserta Program WMK 2023
Senin, 18 Desember 2023 - 09:01:23 WIBDibaca: 254 kali
Program Wirausaha Merdeka, yang kerap disebut sebagai Program WMK, merupakan bagian integral dari Program Kampus Merdeka yang memberikan kesempatan langka bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri dan menjadi calon wirausahawan. Program ini tidak hanya memberikan pemahaman teoritis tetapi juga kesempatan praktis untuk mewujudkan ide bisnis inovatif.
Prestasi luar biasa juga diraih oleh Program Studi Administrasi Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, yang patut berbangga karena 18 mahasiswa dan mahasiswi berhasil lolos sebagai peserta Program Wirausaha Merdeka Tahun 2023. Salah satu bintangnya adalah Muchamad Loby Lukman, mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di semester 3. Loby tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga membawa ide bisnis yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan, memberikan warna unik dan kontribusi positif dalam merangkul semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa.
Loby sapaan akrabnya dengan penuh semangat bergabung dengan Program Wirausaha Merdeka (WMK) Tahun 2023, mengakui bahwa motivasinya telah tersemat sejak awal saat memutuskan untuk resign dari pekerjaannya dan memilih berkuliah di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya pada Program Studi Administrasi Bisnis. Hasrat untuk menjadi seorang pengusaha yang dapat memberikan manfaat bagi banyak orang menjadi pendorongnya. Dengan tekad yang kuat, ia menyamakan dirinya dengan ikan yang melawan arus, memberanikan diri mendaftar dengan harapan bahwa impian dan cita-citanya akan menjadi kenyataan. "Ibarat ikan yang melawan arus, saya memberanikan diri untuk daftar dengan harapan apa yang saya impikan bisa terwujud," tegasnya.
Loby dan timnya merintis ide bisnis yang diikutsertakan dalam Program WMK 2023 ini yang bermula dari kegelisahan ia dan timnya terhadap masalah penumpukan sampah di Indonesia. Serta kesulitan yang dihadapi oleh kelompok pemuda penggiat lingkungan, seperti Pandawara Group yang telah berupaya membersihkan pantai namun justru mendapat respons negatif dari pihak pemerintah. Dari sinilah, Loby dan timnya menggagas solusi inovatif dengan mengkombinasikan kardus bekas dan daun jati yang melimpah di daerah mereka. Muncul lah ide bisnis yang mereka namai "NATURECO" – piring ramah lingkungan dari daun jati. Melalui langkah kreatif ini, mereka tidak hanya menanggulangi masalah sampah, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian lingkungan dengan produk yang mendukung gaya hidup berkelanjutan.
Ketika ditanya mengenai permasalahan yang dihadapi selama pengembangan produk, Loby dengan tegas menyatakan bahwa, "Dalam tahap awal pengembangan kami kebingungan bagaimana cara menyatukan antara kardus dan daun jati agar bisa menjadi sebuah produk alat makan yakni piring. Kemudian kami berkonsultasi kepada mekanik mesin (ayah saya) dan mengusulkan agar menggunakan mesin pres yang dilengkapi dengan elemen pemanas untuk memudahkan perekatan".
Tentu saja, di balik tantangan yang dihadapi oleh Loby dan timnya, banyak dampak positif yang dirasakan. Loby menyatakan bahwa mereka mendapatkan pembekalan mengenai cara merancang, mengelola, dan memasarkan bisnis. Namun, puncak kebahagiaan mereka adalah ketika produk yang mereka ciptakan diapresiasi dan bahkan mendapat tawaran untuk memperluas jangkauan pasar piring daun mereka hingga ke mancanegara. Saat berlangsungnya Kegiatan Demo Day Wirausaha Merdeka di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya pada 29-30 November 2023, Loby mengakui bahwa inovasi produk timnya berhasil memperoleh tawaran ekspor dari seorang pengunjung, Dr. Ir. Pancanto Kuat Prabowo M.MT, seorang dosen dari Universitas Maarif Hasyim Latif. "Pas Demo Day, produkku juga mendapat tawaran ekspor dari beliau. Kami diajak untuk penelitian serta pengembangan produk, dan saat ini, penawaran tersebut akan kami pertimbangkan." ungkap Loby yang saat ini juga berperan sebagai tim perencanaan dan produksi produk Natureco.
Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan apresiasi terhadap kerja keras tim, tetapi juga membuka peluang baru untuk eksplorasi dan pertumbuhan bisnis mereka di tingkat internasional. Oleh karena itu, ketika diminta memberikan saran dan tips kepada mahasiswa Administrasi Bisnis yang berencana mengikuti program serupa pada batch selanjutnya, Loby dengan penuh semangat menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa secara keseluruhan. Dengan tegas, ia menyatakan, "Jangan setengah-setengah dalam menjalaninya, bukan hanya WMK tapi semua program MBKM. Jika kalian sudah memiliki ide bisnis namun kesulitan dalam prosesnya, WMK merupakan wadah yang cocok untuk mengembangkan ide bisnis itu,".
Reporter dan Penulis: Pia
Untag Surabaya || FISIP Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya