Berdaya dan Berkarya: Mahasiswa Administrasi Bisnis Beraksi dalam Program MBKM Kampung Zero Waste

Senin, 18 Desember 2023 - 08:59:27 WIB
Dibaca: 89 kali

Program MBKM Kampung Zero Waste Kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya yang berlangsung pada 1 Agustus - 25 Desember 2023 ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat langsung menjadi fasilitator antara DLH dengan Kampung Zero Waste yang ada di wilayah Kota Surabaya. Program Studi Administrasi Bisnis menyambut baik program MBKM ini dengan menyertakan 7 mahasiswa terbaiknya dalam program ini.

 

Salah satu Mahasiswa Administrasi Bisnis yang berkesempatan mengikuti Program MBKM Kampung Zero Waste ini adalah Cahya Rukmana Putri. Meskipun saat ini ia masih berada di semester 3, nyatanya tidak menghalangi semangat Cahya untuk berkontribusi dalam lingkungan masyarakat. Bersama timnya, Cahya ditempatkan di wilayah Surabaya Pusat tepatnya pada RW 6 Bubatan dan RW 11 Kedungdoro. Diungkapkannya beberapa saat lalu, Cahya mengaku jika dirinya tertarik mengikuti Program Kampus Zero Waste karena ia ingin mempelajari lebih lanjut tentang pengelolaan sampah serta ingin bersosialisasi lebih dekat dengan warga di Kampung Zero Waste.

 

Dalam menjalankan Program Kampung Zero Waste, Cahya turut melakukan sosialisasi tentang pengurangan sampah, memberikan bantuan compos bag di wilayah RW11 Kedungdoro setelah sebelumnya mempelajari kebiasaan para warga bersikap terhadap lingkungan sekitar.  Tidak cukup sampai disitu, Cahya bersama rekan satu timnya juga menciptakan inovasi dengan membuat situs pembuatan link yang di dalamnya bisa memuat lebih dari satu link melalui linktree yang memuat beberapa data kampung di RW 6 Bubutan agar memudahkan akses para wisatawan dan warga kampung, mengingat kawasan Bubutan merupakan kampung wisata dimana didalamnya terdapat peninggalan bangunan sejarah.

 

Wilayah Surabaya Pusat menjadi panggung bagi Cahya dan timnya untuk menunjukkan dedikasi mereka. Di balik aktivitasnya sebagai fasilitator, Cahya juga mengungkapkan keinginannya untuk belajar lebih lanjut tentang kebiasaan warga terhadap lingkungan. Pengalaman ini membuka matanya terhadap realitas di lapangan, termasuk saat ia menemukan bahwa air yang digunakan masyarakat sehari-hari berasal dari instalasi pengolahan air limbah (IPAL), suatu fakta yang belum disadari sebelumnya, "Waktu itu mau mencuci tangan kebetulan ada kran air di dekat saya, waktu mencuci ada bau yang nggak enak dan baru dikasih tau bapaknya kalau itu air IPAL (air dari selokan)", ungkapnya.

 

Dalam wawancaranya, Cahya tidak hanya berbagi keseruan dalam program ini, tetapi juga mengakui tantangan berkomunikasi dengan masyarakat yang kadang sulit diajak berinteraksi. Namun, segala upaya ekstra dalam pendekatan kepada warga menjadi bagian dari perjalanan luar biasa ini. Cahya menyimpulkan pengalamannya dengan satu kata: "HEBAT!" Program MBKM Kampung Zero Waste tak hanya memberikan pemahaman tentang manajemen sampah, tetapi juga mengajarkan bahwa karakter masyarakat beragam dan pendekatan yang berbeda diperlukan. Dengan demikian, Cahya Rukmana Putri membawa pulang bukan hanya pelajaran akademis, melainkan kisah inspiratif perjalanan penuh dedikasi dalam mewujudkan kampung yang ramah lingkungan.

Reporter dan Penulis: Pia


Untag Surabaya || FISIP Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya